Kamis, 22 Desember 2011

Menjadi Pendidik Sejati

di persembahkan untuk aku dan teman-temanku....... semua teman yang menjadi seorang pendidik (menjadi orang tua kedua)

Guru....adalah unsur terpenting dalam proses kehidupan di dunia, karena ia adalah media penyampaian ilmu.

Menurut Imam Al-Ghazali .
ada kriteria-kriteria tertentu untuk bisa menjadi pendidik sejati :
"Seseorang belum menjadi Guru sejati bila hanya menyampaikan ilmu. kedudukan sebagai Guru sejati baru diraih apabila ia telah mengamalkan ilmu yang dimilikinya. Jika puncak kemuliaan orang kaya terletak pada cara memperoleh, menikmati, dan membantu orang lain dengan hartanya, puncak kemuliaan orang yang berilmu terletak pada komitmennya untuk mengamalkan dan mengajarkan ilmunya. dengan demikian, semua ilmu akan bermanfaat, bagi dirinya maupun sesama."
orang berilmu yang mau mengamalkan serta mengajarkan ilmunya pada orang lain akan termasuk diantara orang-orang yang diagungkan dilangit. orang tersebut ibarat MATAHARI yang menyinari makhluk lain, seraya menyinari dirinya sendiri.
jika ada orang hanya menyampaikan ilmu, sementara ia sendiri tidak mengamalkannya,ibarat sebuah jarum yang membantu manusia membuat pakaian, sedangkan ia sendiri selamanya telanjang. atau bagai lentera yang menerangi orang lain sedangkan ia sendiri terbakar.

Persyaratan-persyaratan yang semestinya dimiliki oleh para pendidik sejati menurut Al-Ghazali:
  1. Kewajiban seorang pendidik adalah menyayangi anak didiknya, sebagaimana menyayangi anak kandungnya sendiri
  2. Seorang pendidik tidak sepatutnya meminta upah dari penyampaian ilmunya kepada orang lain. dia tidak boleh mengharapkan balasan.
  3. Seorang pendidik tidak boleh punya rasa bosan dan enggan untuk menasehati anak didiknya.
  4. Seorang pendidik harus selalu berusaha untuk mencegah anak didiknya terjerumus ke dalam sifat dan perbuatan buruk.
  5. Seorang Guru harus memiliki wawasan yang luas, sikap toleran, dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai bidang keilmuan lain diluar kepakarannya.
  6. Seorang Guru harus dapat mengukur kadar intelektualitas anak didiknya. masing-masing anak didik harus diukur standar kemampuan intelektualnya dan ditimbang tingkat pemahamannya, sehingga ilmu yang disampaikannya dapat diserap dengan mudah dan bermanfaat.
  7. Untuk anak didik yang masih terbatas kemampuan berpikirnya, Guru harus menyampaikan ilmu yang jelas dan sesuai dengan kemampuan berpikirnya.
  8. Seorang Guru harus konsisten mengamalkan ilmunya. jangan sampai perkataannya didustakan sendiri dengan perbuatannya. bila amalnya sendiri menyimpang dari ilmunya, dia tidak mungkin dapat membimbing orang lain.


Perumpamaan seorang Guru dengan anak didiknya ibarat tongkat dengan bayangannya. mana mungkin akan tercipta bayangan yang lurus dari sebuah tongkat yang bengkok.


Tidak ada komentar: