Jumat, 24 Desember 2010

Tour de Cangkringan (Merapi)

Kamis, tanggal 23 Desember kemarin, alhamdulilah di beri kesempatan untuk menengok sodara-sodara yang terkena musibah bencana merapi..

Sebenarnya yang punya acara ke Merapi adalah ayah n teman-teman guru nya (SMA 1 Kejobong Purbalingga). Karena rombongan Kejobong Cuma 4 orang,, hubby nawarin aq n anak-anak mau pulang bareng nggak sekalian liburan di Jogja sambil nengok mbahe chinno dari pihakku karena baru pulang dari RS. Daripada naek travel dewekan. Akhirnya aq mau dweh,,heheehe.

Dari Purbalingga berangkat jam 05.30 WIB mampir di Bukateja buat beli sarapan n njemput teman hubby.. dari Bukateja kalo ga salah berangkat jam 06.30an..

Alhamdulilah, di perjalanan anak-anak ga ada yang rewel, chinno tidak muntah ato ngeluh perutnya sakit, wulang juga sehat-sehat ajah n tidak rewel. Saat melewati Muntilan rombongan berhenti sebentar untuk melihat lokasi kali Putih yang beberapa waktu yang lalu terjadi banjir lahar dingin yang meluap hingga jalan dan permukiman penduduk. Sehingga jalan penghubung Magelang Jogja dan ke Semarang terputus, kemudian di alihkan melewati Kulon Progo.

Maha Besar Allah, Pasir n batu-batu menutupi rumah-rumah penduduk serta banyak ruko-ruko yang tertimbun sedalam 1-2 meter.. Waktu kami sampai di tempat masih di lakukan upaya pengerukan pasir yang menimbun rumah- rumah penduduk, serta ada alat berat yang masuk ke Kali melakukan pengerukan pasir dalam upaya membuat jalan air agar kembali mengalir pada jalurnya. setelah berhenti sekitar 10 menit, perjalanan di lanjutkn kembali..

Alhamdulilah sampai rumah sekitar jam 10.30 an WIB. Setelah istirahat, makan siang dan shalat Dhuhur. perjalanan di lanjutkan kembali,, alhamdulilah aq n anak-anak di beri kesempatan untuk ikut, ikut mobil e mbah kakung karena yang tugas nganter rombongan ke Cangkringan adalah mbah kakung n om Cahyo dari Tagana, pakde bowo juga tidak ketinggalan.

Sayang sekali, setelah sampai lokasi di Kalikuning (kunjungan pertama) cuaca tidak mendukung alias mendung. jadi Gunung Merapi nya tidak nampak secuil pun lantaran tertutup kabut. Ga papalah, yang penting masih bisa melihat keadaan sekitar merapi.

Keadaan sekitar Kalikuning dan sekitarnya benar-benar Gundul tanpa ada satu pun pohon yang hijau, benar-benar gersang dan kering. waktu itu kami ada di Dusun Pangukan yang dari puncak merapi sekitar 5-6 km.

Sabtu, 18 Desember 2010

On Sunday


mmmhh,,,hari minggu yang indah....
saatnya bersantai sejenak,meregangkan otot-otot yang kaku setelah beraktifitas selama satu minggu di jejali dengan berbagai kegiatan yang melelahkan.
tapi hari minggu ini ayahnya anak-anak teteup ga bisa sante d rumah,, ada acara pertandingan pencak silat di smp 2 bukateja purbalingga..karena hubby adalah pembimbing ekstar kurikuler makanya hubby yang mendampingi acara pertandingan tersebut.
but everything its okay,,,ga ada permasalahan yang berarti..
semua kerjaan rumah tangga udah selesai,,aq cicil dari tadi malam,sampe d rela-relain tidur jam 01.30 dinihari..fuuhh. tapi ya hasilnya gini,,jam segini udah sante main sama my daughter n my son.. si chiwoel..

mengembangkan bakat pada anak

Pada waktu sekarang ini banyak orangtua yang menjejali anak-anak mereka dengan berbagai macam les, walaupun belum tentu anak mememiliki keterampilan. Memang usia sekolah adalah usia yang ideal untuk mengembangkan bakat anak. Bahkan, untuk keterampilan tertentu seperti piano, biola, senam atau balet, lebih dini lagi lebih baik.

Sampai usia 10 tahun, anak masih bisa menyesuaikan dirinya, namun di atas itu rasanya sulit dan sudah agak kaku. Jadi, mungkin dengan pertimbangan ini, banyak anak yang dijejali les ini dan itu oleh ibunya dengan harapan salah satu dari kegiatan itu bisa berbuah.

Perlu Motivasi dan Disiplin
Memasukkan anak dalam berbagai kegiatan adalah bagus, tetapi hendaknya dipertimbangkan pula faktor kelelahan. Sebab semakin banyak kegiatan, setiap hari ada les, anak tentu akan capek dan bisa bisa malah menolak seluruh kegiatan itu.

Pilih kegiatan yang betul-betul sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, bukan karena orangtua yang ingin atau karena dulu ibu dan ayahnya tidak berhasil menjadi penyanyi maka anaknya pun juga diajarkan menjadi penyanyi. Sebab dari pengamatan, banyak terjadi kasus dimana anak merasa terpakasa mengikuti kegiatan tertentu demi ayah atau ibunya.

Mungkin pada anak tertentu pemaksaan ini berhasil, yaitu anak akan menunjukkan prestasi dalam bidang yang diinginkan orangtuanya, tetapi pada banyak anak malah terjadi sebaliknya, anak kurang terdorong dan akhirnya berhenti di tengah jalan.

Yang jauh lebih penting jika orangtua dan anak sepakat untuk mengikuti kegiatan tertentu entah balet, piano atau lainnya adalah dorongan dan disiplin latihan. Jangan anak hanya berlatih saat les saja, tetapi justru latihan di rumah yang penting.

Mengembangkan bakat anak memang membutuhkan ketelatenan, kesabaran yang ekstra sebab membutukan proses dan bukan mendadak menjadi bisa. Kalau kita membaca cerita atlet kita yang sukses, maka terlihat itu adalah hasil kerja keras bertahun tahun dan disiplin yang tinggi, baik anak maupun orangtua sejak dini. Memang ada yang mengibaratkan bakat dengan tanaman di mana memerlukan perawatan, perhatian, air, dan pupuk sehingga tumbuh menjadi tanaman yang sehat.

Perlu Saingan
Sebagian orang berpendapat bahwa kita tidak boleh membanding-bandingkan anak dengan anak lain sebab akan mematikan motivasi anak. Tetapi ada juga yang berpendapat lain bahwa saingan tetap diperlukan bagi anak agar bisa mempunyai patokan yang jelas tentang apa yang dituju.

Saingan memang diperlukan tetapi hendaknya orangtua mencari saingan anak dengan grade yang tidak terlalu jauh dari diri anaknya, sehingga anak merasa bisa dan mampu menjangkaunya.

Dalam membandingkan anak dengan anak lain memang harus hati-hati jangan justru menjadi bumerang yang akhirnya anak malah mogok. Orangtua harus meyakinkan anak bahwa, ”Kamu pasti bisa, ibu yakin…. Kalau temanmu bisa, kamu juga bisa asal kamu rajin belajar.”

Bakat Bisa Hilang
Setiap manusia mempunyai bakat, jadi tidak benar bila ada yang mengatakan bahwa kamu tidak berbakat. Yang jelas dalam hal ini kita belum tahu persis bakat kita itu apa dan untuk itu perlu bantuan lingkungan dalam menggalinya. Sebaliknya bakat yang ada kalau tidak dikembangkan bisa hilang.

Daftar Pustaka
Hawadi Akbar, Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta: PT. Grasindo

television 4 education


Gempuran media seolah tak ada henti-hentinya dari hari ke hari. Semua orang bisa mengakses informasi kapanpun dan dimanapun, tak terkecuali anak-anak di bawah umur yang kian peka terhadap perkembangan informasi. Kecenderungan anak yang senang meniru apa yang ia tangkap bisa berbalik menjadi hal negatif bila tak disertai bimbingan dari orangtua. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Yayasan Pengembangan Media Anak, B. Guntarto saat menjadi pembicara dengan tema ‘Terbatasnya Hiburan yang Mendidik Bagi Anak’.

“Tayangan tidak semua aman bagi anak. Akses internet, video games, buku anak yang tak sesuai dengan tingkatan usia, yang sebagaian besar tidak aman. Anak kita perlu intervensi dan peran orangtua,” ujar Ketua Umum Yayasan Pengembangan Media Anak, B. Guntarto, saat dijumpai di acara press conference Paddle Pop Elemagica, F’Cone FX Lifestyle X’nter, Jl. Jend Sudirman Pintu Satu Senayan, Jakarta, Senin (15/11) sore.

Menurut Guntarto, setiap anak memiliki banyak waktu luang untuk mengkonsumsi tayangan di televisi. Bahkan, waktu mereka akan lebih banyak tercurah pada televisi ketimbang menyerap pelajaran di sekolahnya. Hak inilah yang seharusnya menjadi perhatian penuh orangtua. Berdasarkan survey yang didapat oleh Yayasan Pengembangan media Anak (YPMA) pada tahun 2006 saja jumlah jam menonton pada anak usaia Sekolah Dasar (SD) mencapai 35-40 jam per minggunya atau mencapai 1.800 jam per tahunnya.

Bisa dibayangkan, betapa membanjirnya informasi yang bisa didapat anak-anak. Padahal belum tentu semuanya berdampak baik bagi anak. “Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan jam belajar mereka di sekolah dasar negeri yang hanya sekitar 800 jam per tahun. Kalau hari sekolah banyak liburnya, maka menonton televisi tidak pernah akan libur pada ank-anak,” ujar Guntarto seraya tertawa.

Bila membicarakan dampak yang bisa terjadi akibat banyaknya tayangan televisi yang dikonsumsi anak-anak, bukan tak mungkin perilaku mereka juga menunjukkan perubahan. “Kalau mereka banyak menonton tayangan anti sosial, mereka akan belajar menjadi pribadi yang anti sosial juga, sebaliknya kalau pesannya yang disampaikan baik maka akan belajar hal-hal yang baik pula dari media, anak akan meniru dari media,” ucap Guntarto. “Pada dasarnya, anak akan belajar dari apa yang mereka temui dan mereka lihat dari lingkungannya, termasuk dari media. Ini adalah proses imitasi (meniru) dan identifikasi dari tokoh yang mereka sukai atau kagumi,” tambah Guntarto.

Sebagai kesimpulannya, Bunda, sebaiknya mulai memperhatikan tayangan apa saja yang biasanya dikonsumsi anak di waktu senggangnya. Mulailah bersikap kritis namun membangun serta memberi pengetahuan terhadapa anak akan tayangan yang digemari. “Orang dewasa membantu anak dalam menyediakan akses terhadap isi media yang aman, sesuai dengan kelompok usianya, dan mengandung nilai-nilai positif,” tutup Guntarto.

swimming 4 baby

THERAPY UNTUK BAYI ANDA !!!
Latihlah bayi Anda berenang sejak dini, karena menurut survey dan penelitian banyak manfaat yang akan di dapatkan dengan melatih bayi anda berenang, antara lain :
1. Anak yang sejak bayi diajarkan berenang di air memiliki IQ yang lebih tinggi.
2. Berenang Merangsang Motorik di seluruh tubuh Bayi
3. Membantu pertumbuhan tubuh bayi
4. Berenang dapat membantu perkembangan dan memperkuat jantung dan paru-paru pada bayi 5. Menambah Nafsu Makan Bayi
6. Membuat bayi tidur lebih nyenyak.
7. Berenang melatih penglihatan, pendengaran, sentuhan dan keseimbangan pada bayi .

melatih konsentrasi anak



Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu, hingga pekerjaan itu dikerjakan dalam waktu tertentu. Pada beberapa anak bisa mengalami kesulitan, kesusahan dan gangguan dalam hal konsentrasi dan atensi yang ia berikan. Banyak pula orangtua yang juga mengeluh dan bingung dalam meningkatkan dan mengatasi anak yang sulit berkonsentrasi.

Sulit berkonsentrasi, terlebih dahulu harus dilihat apa penyebab anak sulit berkonsentrasi? Banyak para orangtua yang bingung dan kawatir dengan keterangan sekolah dan pihak pengajar mengenai anak yang termasuk hiperaktif dan sulit dalam berkonsentrasi.

Pertanyaan yang harus bisa dijawab terlebih dahulu adalah apakah penyebab anak mengalami gangguan dalam konsentrasi? Bentuk pengajarannya yang tidak menarik dan membosankan ataukah anak memang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

Gangguan Konsentrasi tergolong ke dalam salah satu jenis gangguan ADHD, singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau dalam bahasa Indonesia Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), suatu kondisi yang juga dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian).

Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Disorder / ADD) adalah suatu pemusatan perhatian yang buruk (singkat) dan sifat impulsif (mengikuti kata hati) yang tidak sesuai dengan usia anak. ADD merupakan suatu masalah dalam pemusatan perhatian, konsentrasi dan ketekunan menjalankan tugas. Anak juga mungkin bersifat impulsif dan hiperaktif.

Contoh bentuk dari masalah ini adalah sering melakukan kesalahan sembrono, tidak mendengarkan dengan baik, tidak mengikuti instruksi, mudah teralihkan, dan mudah lupa dengan aktifitas sehari hari. Dan hal ini terjadi ada pada lebih dari satu situasi misalnya di rumah, sekolah, klinik dan lain lain.

Ibu Nani (nama samaran) mengatakan: “Anakku sebelum menginjak umur 8 tahun punya masalah dengan konsentrasinya tetapi semakin besar aku perhatikan perkembangannya di sekolah maupun lingkungan menjadi suka berpikiran kosong. Itu saya temuin ketika dia les matematika yang mana sering bengong dan tidak membuat jawaban sehingga harus ditegur dan ditegur lagi untuk mengingatkan dia dalam bertugas. Kalau di tempat les bolanya pun dia sering bengong pula. Kira kira solusi apa yang pantas buat anak saya agar dia dapat lebih konsentrasi di sekolahnya. Karena kalau secara omongan kayaknya sudah capek saya memberitahu dia.”
Ada beberapa hal yg bisa Ibu Nani lakukan dalam menangani masalah konsentrasi anak. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mengatasi anak sulit berkonsentrasi :

1. Membuat rules. Jadi, Ibu Nani dan Anak bisa duduk bersama untuk membuat rules yang akan disepakati bersama saat belajar. Misalnya :

a. Sit down properly
b. Look at the teacher (siapa pun gurunya)
b. Listen to the teacher
d. Do your work fast
e. etc (Ibu bisa tambahkan sesuai kondisi anak)

Kemudian tulis rules tersebut, dan tempel di tempat belajarnya di bagian yg mudah terlihat. Dengan demikian, diharapkan nantinya Ibu Nani tidak lagi selalu berteriak untuk mengingatkan, karena rules tersebut diharapkan bisa menjadi “sign” bagi anak tentang perilaku yang harus ditampilkan saat ia belajar. Diharapkan pula, anak bisa menggeneralisasi rules tersebut di sekolah.

2. Membuat “sign” dengan waktu, sehingga anak sadar bahwa dalam mengerjakan tugas ada time limit-nya. Misalnya : dengan menggunakan timer atau stop watch. Bila ia sudah memahami konsep jam, Ibu Nani bisa meletakkan jam weker di dekatnya, dan mengatakan : “Adek punya waktu 30 menit untuk mengerjakan tugas. Sekarang jam 8, jadi jam 8.30 Adek harus sudah bisa menyelesaikan semua tugas itu.”

3. Saat belajar di rumah, Ibu Nani harus membuat simulasi seperti layaknya belajar di sekolah. Jadi, usahakan setting tempat belajarnya juga seperti di kelas (ada papan tulis dan Ibu Nani bisa menuliskan soal soal atau materi belajar dan meminta adek mencatatnya, dan lain lain). Saat mengajarkan juga usahakan seperti guru nya di sekolah (Ibu Nani berjalan-jalan saat menyampaikan materi sehingga kita bisa melihat apakah anak memperhatikan atau tidak), jadi tidak selalu duduk di samping anak.

4. Memecah waktu belajarnya menjadi beberapa kali. Misalnya, waktu belajar yang satu jam, kita pecah menjadi tiga kali dalam satu jam (per 20 menit) dan diselingi dengan istirahat selama lima menit. Bila anak sudah konsisten dengan waktu 20 menit, maka bisa kita tambah waktu belajarnya menjadi 30 menit, dan seterusnya. (Maesyaroh, Fajriati : Psikologi Bunga Matahari)

Perlu di perhatikan, semuanya akan membutuhkan usaha maksimal, konsistensi, kesabaran dan do’a dari kita. Proses ini akan sangat panjang dan lama. Untuk melatih konsentrasi anak bisa dilakukan cara mudah berikut ini:

1.Menjumput (menggunakan jempol dan telunjuk) butiran beras atau kacang merah sambil menghitung jumlahnya, selain melatih konsentrasi juga melatih motorik halus anak….

2. Memindahkan air dari mangkuk/baskom kedalam botol dgn menggunakan tutup botol tsb. dilakukan dgn tangan kanan dan kiri secara bergantian.

3. Bermain Puzzle juga diyakini dapat meningkatkan konsentrasi dan memori anak.Kotak susu bekas dapat dibuat menjadi puzzle sederhana.

4.Menyusun balok bisa juga dilakukan. Menyusun balok secara horisontal keatas maupun vertikal dalam bentuk barisan.

5. Berenang, terutama dengan gaya bebas juga merupakan olahraga yg baik untuk anak, karena berenang bisa menstimulasi indera2 sensoris, melatih konsentrasi, juga menstimulasi otak kanan dan kiri (pada gerakan gaya bebas).

Semua kegiatan diatas dapat di barengi dengan sebuah pemberian hadiah, pujian atau pemberian yang ia suka agar ada timbal balik dan motivasi dari apa yang telah ia lakukan. Kegiatan diatas juga bisa digunakan dalam bentuk permainan bagi anak. Sebelumnya dilihat dulu mana mana dari poin diatas yang bisa di lakukan oleh anak.

Senin, 13 Desember 2010

merawat gigi anak 0-24 bulan

Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.

Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:

1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari

2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.

3. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab

4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.

Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:

1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup fluor

2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali), sehabis menyusui.

3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali air putih.

4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu

5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.

6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon.

7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air.

8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak setahun.

Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan:

1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride

2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil minum susu dari botol), kecuali air putih.

3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau.

4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam hari)

5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon.

6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat sudah rusak.

7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar dan sayuran segar.

9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula.

dikutip dari pemaparan Drg.Yerika & Drg. Marshinta

Regards,

Kamis, 09 Desember 2010

menumbuhkan rasa empati pada anak

Dunia yang semakin global dan ekonomi pasar yang penuh dengan persaingan ketat membuat tenggang rasa dan empati sosial masyarakat semakin rendah. Itu kenapa seringkali terjadi konflik sosial di masyarakat. Salah satu upaya yang dapat mencegah meluasnya dan meminimalkan dampak negatif dari globalisasi adalah mensosialisasikan rasa empati sejak dini. Keluarga adalah struktur sosial terkecil yang mampu membentengi patologi sosial yang terus menggejala khususnya masyarakat Indonesia.

Secara naluriah anak sudah mengembangkan empati sejak bayi. Awalnya empati yang dimiliki sangat sederhana, yakni empati emosi. Misalnya pada usia 0-1 tahun, bayi bisa menangis hanya karena mendengar bayi lain menangis, barulah di usia 1-2 tahun, anak menyadari kalau kesusahan temannya bukanlah kesusahan yang mesti ditanggung sendiri. Walaupun demikian, rasa empati pada anak harus diasah. Bila dibiarkan rasa empati tersebut sedikit demi sedikit akan terkikis walau tidak sepenuhnya hilang, tergantung dari lingkungan yang membentuknya.

Banyak segi positif bila kita mengajarkan anak berempati. Mereka tidak akan agresif dan senang membantu orang lain. Selain itu empati berhubungan dengan kepedulian terhadap orang lain, tak heran kalau empati selalu berkonotasi sosial seperti menyumbang, memberikan sesuatu pada orang yang kurang mampu. Empati berarti menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa empati adalah keharusan seorang manusia, karena di sanalah terletak nilai kemanusiaan seseorang. Oleh karena itu, setiap orang tua wajib menduplikasikan rasa empati kepada anak-anaknya. Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah kemampuan kita dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut.

Empati adalah kemampuan kita dalam meresponi keinginan orang lain yang tak terucap. Kemampuan ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan kedalaman hubungan kita dengan orang lain (connecting with). Selain itu Empati merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan hubungan antar pribadi dengan coba memahami suatu permasalahan dari sudut pandang atau perasaan lawan bicara. Melalui empati, individu akan mampu mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai suatu permasalahan. Memahami orang lain akan mendorong antar individu saling berbagi. Empati merupakan kunci pengembangan leadership dalam diri individu.

lindungi anak dari internet

Lagi browsing, eh ketemu artikel yang cukup menarik (menurut saya sich :) ). Artikel ini bercerita tentang kekhawatiran dampak negatif internet buat anak. Hari gini bro… anak-anak dah mulai kenal internet. Judul artikelnya adalah Lindungi Anak dari Bahaya Internet diambil dari Kumpulan.info. Website yang bagus, menyediakan cukup informasi yang bermanfaat… Bagi anda yang tertarik silahkan mengunjungi situs tersebut.

Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan Internet semakin luas di kalangan masyarakat. Banyak keluarga telah menggunakan jasa langganan Internet, sehingga di dalam rumah, anggota keluarga dapat mengakses Internet dengan mudah. Begitu juga dengan kehadiran telepon seluler yang memungkinkan seseorang dapat mengakses Internet kapan saja dan dari mana saja. Internet dapat memberikan manfaat positif, tetapi juga dapat berdampak negatif. Seorang anak yang menggunakan Internet sering kali menjadi sasaran empuk dari orang-orang yang berniat jahat maupun pornografi. Apa yang dapat dilakukan orang-tua untuk melindungi anak mereka?

Bila digunakan dengan baik, teknologi Internet tentu berdampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan hanya mengetikkan kata pada mesin pencari (search engine), ada banyak situs web yang dirujuk tentang informasi tersebut. Adanya e-mail memungkinkan seseorang dapat mengirim sebuah surat untuk orang lain dengan cepat dan mudah. Ruang obrol (chatting room) memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan banyak orang yang saling berjauhan sekaligus. Atau yang sedang marak, hadirnya situs jaringan sosial seperti Facebook atau Friendster yang memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama yang sudah lama tidak dijumpai.

Namun, hal positif dari Internet ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara tidak bertanggung jawab. Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan Internet sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer sehingga lupa akan kewajiban mereka yang lebih penting untuk makan, mandi bahkan enggan untuk belajar. Salah satu penyebab seorang anak begitu menyukai Internet karena mereka mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan. Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata. Di dunia maya dia bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya, seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah berkenalan melalui chating atau e-mail. Dalam game online, mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter yang cantik, kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata mereka.

Bahaya Pornografi Internet

Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di Internet. Dalam seminggu ada lebih dari 4000 situs porno dibuat! Benar-benar angka yang memprihatinkan. Ini tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena dengan mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-gambar porno bahkan melalui telepon genggam.

Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran.

Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan dan menjadi eksekutif yang akan memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan dopamin, yaitu hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau fly pada seseorang.

Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bahaya Pemangsa Seksual

Internet juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui anak-anak. Ada sebanyak 750.000 pemangsa atau predator seksual setiap hari yang memanfaatkan ruang rumpi (chatting room) untuk berkenalan, kemudian mengajaknya untuk melakukan hubungan seks. Bila tidak berhati-hati, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.

Ciri Kecanduan Internet

Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah akan marah bila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja.

kemarahan orang tua pengaruhi sikap anak

TERIAKAN bocah malang itu tidak juga menghentikan gerakan tangan sang ayah untuk berhenti memukuli tubuh ringkihnya. Barulah setelah tubuh itu diam tak bergerak, kesadaran si ayah langsung pulih. Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, nyawa pun melayang sia-sia.

Itu bukan cerita rekaan, tapi benar terjadi Desember 1984. Kasus penganiayaan terhadap Arie Hanggara yang dilakukan ayahnya, menjadi cerita memilukan. Bahkan sempat diangkat ke layar perak.

Arie menjadi korban kekerasan ayahnya yang menyebabkan nyawanya melayang. Ternyata Arie bukan anak terakhir yang mengalami nasib memilukan ini. Penyiksaan anak (child abuse) malah terjadi sepanjang tahun. Bahkan UNICEF pada 2003 melansir laporan sebanyak 3.500 anak berusia kurang dari 15 tahun tewas setiap tahun akibat perlakukan kejam.

Riset yang dilakukan UNICEF di beberapa negara itu juga menunjukkan tingkat kekerasan yang berakhir dengan kematian terjadi di negara-negara kawasan Amerika, Eropa, Pasifik, tergolong tinggi, seperti di AS, Meksiko, Portugal, Belgia, Ceko, Hongaria, Prancis, dan Selandia Baru. Namun Spanyol, Yunani, Italia, Irlandia, dan Norwegia justru tergolong rendah.

Dari temuan UNICEF, ada dua faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak. Pertama, stres dan kemiskinan. Kemudian rumah tangga yang kerap diwarnai kekerasan antara suami dan istri.

Bentuk kekerasan yang tidak tepat bisa berpengaruh buruk pada anak dalam jangka panjang. Makian kasar seperti “dasar anak sial” atau “dasar anak nakal” akan terekam kuat dalam diri si anak.

Anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi diikuti dengan penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk (coping mechanism) seperti bulimia nervosa (memuntahkan makanan kembali), penyimpangan pola makan, anorexia (takut gemuk), kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan memiliki dorongan bunuh diri.

“Marah merupakan hal yang normal, tapi kemarahan yang tidak tepat bisa memengaruhi kondisi psikis dan fisik anak,” ujar psikolog dari Jagadnita, Diah P Paramita dalam acara bertajuk ‘Seni bertengkar sehat dengan anak’ di Jakarta, Sabtu (30/8).

Sedangkan psikolog dari Medicare Clinic Anna Surti Ariani menambahkan, tindakan seperti mencubit atau memukul sedapat mungkin dihindari, karena sama sekali tidak perlu. “Asalkan menguasai teknik-teknik mendisiplinkan anak, 50% kenakalan anak akan teratasi,” katanya.

Menurut Nina, begitu ia disapa, mendisiplinkan anak balita harus secara konkret, seperti menunjukkan wajah cemberut. Pada usia ini mereka cenderung meniru. Hal ini sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Sedangkan pada anak usia SD disarankan menggunakan metode broken record (piringan hitam rusak). “Ibarat piringan hitam rusak, ucapkan apa yang diinginkan orang tua berulang-ulang,” jelas Nina.

Diah pun menambahkan, marah yang bertujuan untuk mendidik dan memperbaiki kesalahan-kesalahan agar perbuatan serupa tidak terulang lagi. Kemarahan yang diekspresikan secara tidak tepat, akan memengaruhi kemampuan orang tua dalam menerapkan disiplin dan memengaruhi hubungan orang tua dengan anak.

Marah yang diikuti pemukulan menimbulkan luka batin, benci terhadap orang tua, rendah diri, antisosial, dan suka berkelahi. “Anak-anak suka meniru, kalau dipukul akan balas memukul. Selain itu memukul tidak mengubah perilaku,” sambung Diah.

Child Right Information Network–sebuah organisasi yang peduli pada nasib anak-anak– memaparkan pemukulan terhadap anak-anak (baik dengan tangan, ikat pinggang, tongkat, atau sepatu), menendang, melempar, mengguncang-guncangkan tubuh anak, mencakar, menggigit, menyuruh anak diam dalam posisi yang membuatnya tidak nyaman, bila terjadi di Eropa dapat dikenai tuduhan melakukan tindakan kriminal. Austria, Denmark, Finlandia, Islandia, Jerman, Norwegia, dan Swedia memiliki UU yang melarang keras penyiksaan fisik terhadap anak-anak.

Kekesalan orang tua bisa berdampak pada anak. Maka dari itu, orang tua harus menyelesaikan masalahnya lebih dulu. Menurut Diah, orang tua bisa mengikuti terapi untuk mengatasi kemarahan di masa lalu.

Selanjutnya melakukan identifikasi masalah di masa lalu. “Anak yang ibunya sering sekali marah akan sulit untuk disiplin,” tegasnya.

Dalam dialog tersebut juga terungkap bahwa anak yang dekat dengan orang tuanya akan jarang marah. Bila hubungan itu harmonis dan akrab, orang tua lebih mengenal karakter anak sehingga dapat menghindari kondisi pemicu pertengkaran. Diah menyarankan menarik napas setiap kali hendak marah. “Kondisikan diri untuk tidak memerhatikan hal-hal kecil yang bisa membuat marah.”

Agar hubungan orang tua-anak harmonis tingkatkan pendekatan dengan melakukan kegiatan bersama. Kemudian memberi contoh/sikap yang baik bisa meningkatkan rasa percaya diri. Meluangkan waktu untuk bermain bersama, dan memberikan tanggung jawab, membuat anak merasa spesial. “Ajak anak menyiram tanaman biarkan anak memegang selang air,” jelas Diah memberi contoh.

Selain hal yang diungkapkan di atas, Diah menyarankan orang tua menjalin komunikasi nonverbal. Yakni melakukan kontak mata saat berbicara, sikap tubuh sejajar saat berbicara (sambil duduk atau jongkok), rendahkan nada suara, berikan pelukan dan sentuhan lembut pada kepala sebagai tanda berbaikan usai memarahi.

Peran ayah dalam keluarga

Sebuah survei di Amerika menyebut, kini peran ayah dalam keluarga meningkat. Berbagai kajian para psikolog menyatakan, ayah kini mengambil peranan sangat besar dalam aktivitas rumah tangga maupun dalam proses mendidik anak. Para pria juga mengambil cuti saat “menjadi ayah” karena ingin memberikan waktu lebih besar bagi bayinya.

Peran ayah dalam keluarga yang dimaksud di sini adalah aktif dalam membentuk perkembangan emosi anak, menanamkan nilai-nilai hidup, dan kepercayaan dalam keluarga. Berbagai riset tentang perkembangan anak menunjukkan, pengaruh seorang ayah dimulai sejak usia yang sangat dini. Misalnya ditemukan, bayi laki-laki berusia lima bulan yang banyak menghabiskan waktu dengan ayahnya, menjadi jauh lebih nyaman berada di antara orang-orang asing dewasa. Bayi ini lebih banyak mengoceh dan menunjukkan kerelaan untuk digendong dibandingkan dengan bayi yang ayahnya kurang terlibat.

Terlepas dari itu, di sini peranan ibu tetaplah penting. Namun dalam riset ini juga ditemukan, kualitas hubungan dengan ibu bukan merupakan peramal yang sama kuat mengenai keberhasilan atau kegagalan anak dibanding dengan kualitas hubungan anak dengan para ayah. Kedekatan seorang ayah setelah kelahiran bayinya juga biasanya berkelanjutan hingga masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peran aktif ayah dalam mendidik anak ternyata menimbulkan perbedaan yang besar bagi anak-anak dan bisa menentukan masa depan mereka.

Sebagaimana diketahui, tantangan pergaulan remaja sekarang jauh berbeda dengan dulu. Narkoba, tawuran, gang motor yang kriminal, pornografi dan pornoaksi adalah bentuk kenakalan remaja yang sudah menunggu di pintu sekolah anak-anak. Bahkan mungkin sudah berada di dalam rumah. Levant (dalam Adelia, 2006) menyatakan bahwa pria punya kemampuan mengenali dan menanggapi emosi anak-anaknya secara konstruktif dibanding wanita. Sehingga, dengan besarnya tantangan kenakalan yang akan dihadapi anak atau remaja nanti, maka tidak bisa tidak, peranan ayah dalam mendidik anak mutlak dilaksanakan.

Di Indonesia, memang begitu banyak buku maupun artikel dari majalah bertemakan “ayah” diminati pasangan muda, terutama prianya. Namun, sejauh mana perkembangan peranan para ayah ini, belum diketahui karena minimnya penelitian tentang keayahan di Indonesia. Sebaliknya, banyak orang tua, terutama Ayah yang hanya menuntut prestasi pada remajanya, tanpa mempedulikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi para remajanya dalam mewujudkan keinginan orang tuanya.

Banyak Ayah yang memukul, memarahi dan melakukan kekerasan pada anak nya karena mendapat nilai jelek. Orang tua berpikir bahwa dengan dimarahi maka remajanya akan menjadi baik. Sayangnya orang tua yang suka marah dan apalagi memukul, justru akan membuat para remajanya tidak betah di rumah. Santrock (1995) memberikan penjelasan, ketika remaja tidak betah dengan kondisi rumah (sikap orang tua yang selalu mencelah bukan memotivasi) maka selanjutnya remaja akan mencari kelompok di luar rumah yang dapat menerima dirinya. Dari kelompok tersebut kemudian sering muncul perilaku-perilaku yang melanggar aturan (kenakalan remaja), seperti berkelahi, mencuri, membolos dan perilaku-perilaku negatif lainnya.

Jumat, 29 Oktober 2010

Merapi semakin menunjukkan kegarangannya…..hhuuwwwoooowww.

tanggal 26 Oktober 2010 jam 17.02,,, Informasi dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Pakem, Sleman, DIY, menyebutkan, luncuran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, kedua pukul 17.19, ketiga pukul 17.24 WIB, dan keempat pukul 17.34 WIB. merapi kembali mengeluarkan awan panas, dan untuk yang sekarang adalah awan panas yang paling besar sejak tahun 1997…. Untuk tahun 2006 pun meski erupsi nya mencapai 3km yang meluluhlantakkan lokasi wisata kaliadem atau Bebeng, korban jiwanya jauh lebih seidikit…. Dan awan panas tidak sampai meluluhlantakkan Dusun Kinahrejo… sekarang dusun kinahrejo tempatnya mbah maridjan bermukim,,tinggal puing-puing dan GERSANG…
Mbah Maridjan si juru kunci gunung merapi,juga ikut menjadi korban keganasan awan panas gunung merapi. Di temukan dalam posisi sujud di atas sajadah.
Aq sangat prihatin dengan kondisi Indonesia yang semakin banyak terjadi bencana alam…. Benar-benar di peringatkan sama yang Kuasa,,,,Selama Bulan Oktober sepertinya sudah merata dari sabang hingga merauke…di mulai banjir bandang di wasior papua barat, gempa dan tsunami di kepulauan mentawai, merapi mengamuk lagi, sekarang anak Krakatau dan gunung papandayan mulai menunjukkan keaktifannya dengan status meningkat di siaga n waspada…
Gunung Merapi,, sangat dekat dengan lokasi tanah kelahiranku…aq lahir dan dibesarkan di Kabupaten Sleman kecamatan pakem.. Jalan Kaliurang km 12.5… kalau di hitung jaraknya dari puncak merapi sekitar 20 kiloan,,,untuk letusan-letusan seperti sekarang atau tahun-tahun sebelumnya,,tempatku tidak berdampak apapun, hanya jalan kaliurang jadi sangat padat, suhu yang sangat ekstrim (puanas), dan juga kecemasan karena di wilayah utara banyak teman yang tinggal di lereng merapi…
Karena hujan abu biasanya mengarah kea rah kabupaten magelang….
Namun untuk tadi malam,,,tanggal 30 Oktober dinihari jam 11.34 menit terjadi uerupsi lagi dan terjado sangat lama sekitar 21 menit. Yang sekarang erupsinya lebih besar, dan abu vulkanik yang biasanya mengarah ke magelang sekarang menuju kota Yogyakarta. Alhasil tempat tinggal ku juga terkna dampaknya. Hujan abu lebat, bau belerang, bahkan d km 17 ke atas, hujan abu bercampur dengan material berupa pasir dan kerikil… Allahuakbar. Para pengungsi yang semula berada di barak hargobinangun,,di pindah ke barak yang lebih aman lagi,,,turun lagi menuju kota pakem,,karena hujan abu disana bercampur dengan kerikil n pasir.. kasihan mereka…padahal di pakem juga mengalami hal yang sama….
Betul kata bapak-bapak ahli vulkanologi itu,,kalau beberapa hari mendatang aka nada letusan lagi yang lebih dahsyat…..ternyata ini…….
Hujan abu yang terjadi lumayan lama, bau belerang sangat menyengat, aku khawatir sama kondisi anak-anak. Takut sesak nafas.
Paginya mbah kakung n pakde nya anak-anak mulai gerilya membersihkan abu sisa hujan pagi tadi….
Tebel banget, mungkin 1cm atau lebih ketebalannya. Udah gitu debu berhamburan dimana-mana.
Chinno n woelang tak pakaikan masker, meski masih sering di copot-copot karena risih tapi paling nggak sudah mengurangi debu yang mereka hirup.
Setalh beranjak siang, ternyata permasalahan debu vulkanik belom selesai,,karena debunya mengering karena terkena panas matahari alhasil debu mulai beterbangan kemana-mana terbawa angin..
Anak-anak di instruksi ga boleh keluar rumah walau hanya satu meter… takutnya pada sesak, karena debunya kecil-kecil banged. Tapi dasar bocah, terutama ponakan-ponaka n anakku sendiri juga ikutan,,,malah pada keluar laria-larian,,,n yang paling menjengkelkan malah pada main debu vulkanik,,,,..eurghhh.
Rasanya habis ini kesabaran.
Ya Allah turunkanlah hujan sejenak saja agar debu tak berhamburan lagi…
Subhanallah, Allah mendengar do’aku,,, hujan langsung turun aga deras meskipun hanya sekejap saja. Tapi sudah mengurangi permasalahan debu yang beterbangan.
Dan anak-anak bisa bermain di luar lagi. Tapii,,, ternyata oowowowow debu berganti menjadi lumpurr…haduwwhhh.

Kamis, 28 Oktober 2010

Postingan 2 tahun yang lalu

Minggu-minggu ini Ayah Chinno sering pulang malem,,,,,,
Bunda sediiihh banget,,,bisnya waktu buat Bunda dan juga Chinno jadi sangat berkurang.. waktu pulang,,kondisi Ayah udah capek banget,Chinno juga udah bobo’, Bunda juga udah ngantuk capek bahkan seringkali udah tidur…… kalo siang datang,,Ayah kerja di kantor sampe hari kamis,,,bis pulang kerja sering ada keperluan, entah yang Bunda minta tolong kulakan barang yang habis, entah ada apa??banyak urusan yang mendesak ….yang pasti ada kaitan dengan masalah kerjaan… bunda juga ga ngerti,,,ya paham Cuma just a little. Hari jum’at sabtu n minggu,,jya sering pergi,,,tau deh,,,,,ada aja urusannya… Bunda ikutan capek ngeliatinnya,,,juga kasian.. LUV u to much Ayah….
Ffuuhhh,apa emang harus selalu begini untuk meraih sebuah kelayakan hidup,,harus banyak berkorban waktu dan tenaga,yaaa paling tidak supaya semua kebutuhan bisa terpenuhi,,,,(maunya).hihihihihi.
Tapi emang kata orang-orang yang udah sukses,,,,sebelum mereka sukses emang pada awalnya harus banyak berkorban waktu dan tenaga…juga otak dituntut untuk lebih dan lebih berpikir keras…tidak lemot,kayak bekicot.
Tapi Bunda emang sedikit merasa sudah ada perubahan sejak Ayah sering pulang malem banting tulang (remuk donk) Bunda di rumah juga mulai lebih serius mengurus n mengelola counter,fotokopi…but trading lagi agak macet,,,lagi ga mood (lha udah capek duluan,kemrungsung,ribet,,udah ngurusi ini itu secara banyak proyek fotokopi)hehehe….jadinya,trading di tunda dulu…meski sebenarnya saaayaaaang banget..tapi trading butuh konsen,,suasana hati yang sangat oke sangat berpengaruh kita mau loss apa profit.,,,meski begitu,,,, Alhamdulilah,,,rejeki sedikit lebih lancar,,,,duwit lebih sering muter…tapi tradingnya????????/hiks/////
Tapi ya itu,,,waktu untuk Chinno juga Bunda rasain jadi semakin berkurang.bahkan Bunda dah ga sempet lagi belajar sama Chinno,pekerjaan rumah BUnda yang berupa beres-beres,mengepel,menyetrika,mencuci,masak jadi semakin keteter..Bunda Cuma mengerjakan yang mendesak saja, seperti masak aja kadang-kadang (sekarang sering beli sayur mateng plus lauknya), Menyetrika,,deugh juarang,,,,,,hamper gak pernah lagi,,,capeeeeek bok.paling Cuma satu dua,,yang di pake hari ini ya baru di setrika hari itu juga.he……gak punya asisten sih……belom kuat kasih gaji,,,yaaaaa beginilah nasib orang berprihatin ria,,,,demi dapat menyambung hidup,,membuat dapur tetap bertahan dengan kepulan asap tebalnya,demi masa depan Chinno,demi mendapatkan suatu hidup yang layak….

Postingan 2 tahun yang lalu

Minggu-minggu ini Ayah Chinno sering pulang malem,,,,,,
Bunda sediiihh banget,,,bisnya waktu buat Bunda dan juga Chinno jadi sangat berkurang.. waktu pulang,,kondisi Ayah udah capek banget,Chinno juga udah bobo’, Bunda juga udah ngantuk capek bahkan seringkali udah tidur…… kalo siang datang,,Ayah kerja di kantor sampe hari kamis,,,bis pulang kerja sering ada keperluan, entah yang Bunda minta tolong kulakan barang yang habis, entah ada apa??banyak urusan yang mendesak ….yang pasti ada kaitan dengan masalah kerjaan… bunda juga ga ngerti,,,ya paham Cuma just a little. Hari jum’at sabtu n minggu,,jya sering pergi,,,tau deh,,,,,ada aja urusannya… Bunda ikutan capek ngeliatinnya,,,juga kasian.. LUV u to much Ayah….
Ffuuhhh,apa emang harus selalu begini untuk meraih sebuah kelayakan hidup,,harus banyak berkorban waktu dan tenaga,yaaa paling tidak supaya semua kebutuhan bisa terpenuhi,,,,(maunya).hihihihihi.
Tapi emang kata orang-orang yang udah sukses,,,,sebelum mereka sukses emang pada awalnya harus banyak berkorban waktu dan tenaga…juga otak dituntut untuk lebih dan lebih berpikir keras…tidak lemot,kayak bekicot.
Tapi Bunda emang sedikit merasa sudah ada perubahan sejak Ayah sering pulang malem banting tulang (remuk donk) Bunda di rumah juga mulai lebih serius mengurus n mengelola counter,fotokopi…but trading lagi agak macet,,,lagi ga mood (lha udah capek duluan,kemrungsung,ribet,,udah ngurusi ini itu secara banyak proyek fotokopi)hehehe….jadinya,trading di tunda dulu…meski sebenarnya saaayaaaang banget..tapi trading butuh konsen,,suasana hati yang sangat oke sangat berpengaruh kita mau loss apa profit.,,,meski begitu,,,, Alhamdulilah,,,rejeki sedikit lebih lancar,,,,duwit lebih sering muter…tapi tradingnya????????/hiks/////
Tapi ya itu,,,waktu untuk Chinno juga Bunda rasain jadi semakin berkurang.bahkan Bunda dah ga sempet lagi belajar sama Chinno,pekerjaan rumah BUnda yang berupa beres-beres,mengepel,menyetrika,mencuci,masak jadi semakin keteter..Bunda Cuma mengerjakan yang mendesak saja, seperti masak aja kadang-kadang (sekarang sering beli sayur mateng plus lauknya), Menyetrika,,deugh juarang,,,,,,hamper gak pernah lagi,,,capeeeeek bok.paling Cuma satu dua,,yang di pake hari ini ya baru di setrika hari itu juga.he……gak punya asisten sih……belom kuat kasih gaji,,,yaaaaa beginilah nasib orang berprihatin ria,,,,demi dapat menyambung hidup,,membuat dapur tetap bertahan dengan kepulan asap tebalnya,demi masa depan Chinno,demi mendapatkan suatu hidup yang layak….

Senin, 25 Oktober 2010

SKUL CHINNO




Sekarang Chinno di Purbalingga sudah sekolah n sepertinya sudah cocok n senang sekolah di skul nya yang sekarang. Alhamdulilah Chinno termasuk golongan anak yang mudah untuk beradaptasi di lingkungan baru. Terbukti baru beberapa saat Chinno menempati rumah baru, chino sudah mendapatkan teman, langsung main bersama. Tanpa ada rewel minta pulang ke wates atau menanyakan mbah putri. Padahal sebelumnya sempat khawatir, takut kalo chinno pake acara rewel. Hmm, Chinno memang putri kecil bunda yang pinter.
Di sekolah juga demikian mudahnya, alhamdulilah. Meskipun di minggu pertama latihan untuk ditinggal tanpa di tunggu harus pake mewek dulu. Tapi itu Cuma berlangsung Cuma beberapa hari saja. Selebihnya lancar.
Dulu sebelum pindah Purbalingga, Chinno sekolah Kelompok Bermain di Wates, namanya KB ALBHA. Sebenarnya chino juga sudah mulai beradaptasi n nyaman d sekolah ALBHA, tapi keadaan yang mengharuskan kami semua pindah. Hari-hari chinno sempat kosong selama 3 bulan, di rumah aja belajar sama bunda. Padahal sebenarnya chinno udah bête cuma menghabiskan waktu di rumah, udah pengen sekolah lagi, hamper tiap hari main sekolah-sekolahan sm bunda. Karena Cuma berdua tok sama bunda di rumah, bawaannya jadi ribut terus sama bunda, ayah chinno sampe bilang “ ne kakak adek pada ribut aja tiap hari.”hehehe. Bunda nya juga ga mau ngalah sii sama chinno.
And now, chinno was found her world again. Kata Bu Guru Imel waktu terima raport kemaren, untuk anak seusia chinno, chinno termasuk pinter..deugh bangganya.wkk
Bunda juga merasakan perkembangan chinno selama 3 bulaan terakhir ini. Banyak perkembangan di sisi positif maupun negative. Ibarat spongebob (si tokoh kartun sponge) semua muanya yang chinno lihat, dengar dan rasakan chinno serap semuanya. Ibaratnya belum punya saringannya untuk membedakan yang baik dan buruk. Belum bias memilah-milah perilaku mana yang baik untukku n mana yang tidak.
Di sisi positifnya, perkembangan kosakatanya pesat. Alhamdulilah. Makin pinter merangkai kata menjadi satu kalimat Tanya, seru n berita. Perkembangan pengenala warna dan bentuk. Paling tidak sudah ada sekitar 8 warna yang sudah chinno pahami, yaitu Merah, kuning, jingga, ungu, hitam, hijau, biru, putih, coklat. Bentuk yang sudah chinno benar-benar paham yaitu persegi panjang, segitiga, lingkaran, sabit, persegi. Belah ketupat kadang ingat kadang lupa.. untuk menggambar,, yang semula hanya coret-coretan tak beraturan, sekarang sudah mulai ada bentuknya. Meski banyak bentuk bulad lingkarannya. Tapi bunda beberapa kali mendapati gambar chinno sudah membentuk jadi orang, pohon, ada yang bendera (versi chinno) kalo versi bunda kayak orang berambut panjang. He. Meski masih acak adul gitu.



kata chinno ini gambar bendera




Mewarnai gambar juga udah sudah banyak kemajuan, yang dulu masih ngawur, gambarnya di warnai dengan satu warna full halaman.. sak halaman warnanya sama semua, tebal pula warnanya. Jadi gambar asline malah ga Nampak sama sekali. Sekarang yang di warnai hanya gambarnya saja, tidak keluar garis, Cuma masih belum bisa membedakan kalo baju, kulit tubuh, sepatu or rambut itu warnanya beda-beda, jadi semua nya warnanya masih sama. Tapi sudah tidak setebal dulu, sekarang lebih terarah. ini gambar orang

Untuk nulis,, masih jauuhh… belumm bisa sama sekali. Kata apapun, huruf apapun, angka apapun selalu chinno tulis dengan bentuk lingkaran di jejer-jejer keik kereta api… deugh nak,,tapi bunda tetep bangga koo..he. setiap nulis selalu di barengi dengan ucapan mengeja. Tapi hasil ejaan lisannya sama bentuk tulisannya,,jauuuhhh…wkwkwkwk
Hafalan do’a chinno sudah semakin banyak. Bahkan do’a yang bunda belom ajarin chinno udah bisa duluan (di ajarin di sekolah, thanks for her teach)..
Alfatihah yang sebelumnya udah hafal meski lafadz nya masih cedal n agak ngawur, sekarang sudah semakin bagus lafadznya. Do’a sebelum n setelah makan plus artinya, akan n bangun tidur, masuk kamar mandi, do’a utk bapak ibu, dunia akherat, do’a mohon petunjuk, dll. Terkadang kalo di minta doa,, kalo lagi aga lupa lafadznya gitu,,chinno pasti bilang,” Bunda aku ga tauk”. Kalo udah gitu pasti udah mogok ga mau di koreksi ga mau melanjutkan lagi.
Kalo ngapalin lagu cepet banget, pa lagi yang di iklan tv,,weee langsung.
Yag udah chinno hafal, iklan lagu Yamaha, sosis so nice sinta n jojo, tissue basah mittu, iklan rbt nya Melinda (cinta satu malam), keong racun, haduuhh.dll.
Lagunya ST 12, ungu , d bagindas (cinta), kalo lagu anak-anak udah banyak sekali yang hafal. Chinno sampe bosan nyanyi na. sekarang lagi seneng nyanyiin lagu dewasa. Kata ayahnya sii ga papa. Yang penting nada nya benar, toh chinno belom paham makna liriknya. Bunda sii hayuuh aja, meski sedikit cemas juga.
Negatifnya,,,deugh ini nih yang bikin ayah n bunda sewot terus tiap hari,, nahan emosi lantaran perilaku chinno yang terkadang ga beraturan.
Permasalahan pokok yang belum teratasi hingga saat ini :
1. Chinno suka memukul temannya
2. Kurang bisa mengendalikan emosi, mudah marah
3. Meludahi orang
4. Kalo orang jawa bilang, “sakdetsaknyet”
5. Suka teriak-teriak, “apa” dengan nada ketus
6. Terkadang omongannya kasar.

Bunda n ayah sedang berusaha untuk memperbaiki perilaku chinno itu. Semoga lancar n berhasil.
Lagi di hipnoterapi. ammiiin

Rabu, 20 Oktober 2010

My Striker was sick


Sediih banged,,,my striker lg sakit panas...baru siang tadi mulai slemet2,sore semakin panas alhasil g di mandiin deh.bis magrib tambah panas, tapi masih tetepnbisa lonjak-lonjak n ketawa-tawa.nhadoh woelang ku bukane istirahat lho...
kmrn bis d pijit ko sekarang malah panas ya??deugh kasihan striker ku,"Woelang".
Sekarang alhamdulilah, setelah bunda kasih obat,langsung bisa bubu' pulessss banged. semoga besok pagi sudah sembuh total.Amin.

ooyaaa,,,for introducing...he is my son..lahir tgl 05 Mei 2010 yang lalu. Melalui operasi caesar, lantaran lewat tanggal n bulan. Harusnya woelang lahir bulan April, tp malah mundur.AKhirnya pak dokter bilang kali my baby harus segera di keluarkan lantaran air ketuban sudah mulai mengeruh n tali plasenta sudah menua,,
Demi my baby lah, cari solusi yang terbaik. Daripada di induksi,kasian dedeknya, aku juga. AKhirnya pilihan di sc sajah.
Bayi laki-laki mungilku ayah n bunda beri nama
"INTUISI WULANG KAHANANJATI SUJARWO". yang artinya,,ahh biar ayahnya baelah yang menjelaskanhehehe.
panggilannya wulang.
kalo mbaknya suka manggil "de' Ulang".

Wulang lahir beberapa minggu setelah kepindahan keluarga kecil kami ke purbalingga. Kota kkecil yang sangat nyaman,,,,bunda betah tinggal di purbalingga, chinno juga seneng. Palagi setelah chinno sudah mulai skul di Sambas..wuih,,pengennya sekolah teruuussss, serasa ga pengen libur . Ga masuk 2 ato 3 hari aja, chinno udah ribet pengen berangkat sekolah. Subhanallah n alhamdulilah, chinno sudah menemukan dunianya. he

Sekarang Wulang sudah berusia 5 bulan lebih 15 hari. Alhamdulilah perkembangan wulang normal. Sekarang sudah mulai ngongkok (hampir merangkak) sejak tgl 27 Sept lalu. Bahkan sekarang maunya lonjak-lonjak melulu. kata Ayahnya "kamu tuh masih mungil kecil unil-unil,,kok sudah minta lonjak-lonjak". hehehe,,,ayahnya aneh deh,,
Wulang sudah mulai maem pisang, jus pear campur jeruk, jus pepaya, jus apel campur jeruk,n bubur susu. Bunda ga bisa nunggu sampai usia wulang 6 bulan, karena bunda ga tega deh tiap kali mba chinno ato bunda lagi maem, tangan de wulang menggapai-gapai pengen minta gitu plus pake acara mangap-mangap (hahahaha). tapi kalo di suapin pake menu nya sendiri, wulang ogah. mulutnya di kunci rapet banged. Jadi bunda kalo nyuapin wulang musti ngerayu dulu, ngajak becanda biar wulangnya ketawa,,,nahhh pas acara ketawa itulah di selipi bubur.hehehehe. Bunda ngajarin licik nehh,,,ga papa lah demi kebaikan.cihui.
Tapi alhamdulilah aksi demo nya wulang yg susah maem bubur, sekarang sudah selesai. Wulang sudah mulai lahap menyantap apa saja yang bunda bikinkan untuk menu maemnya. entah jus, bubur susu ato biskuit.
hmmm,,,yummy kan dear.. Bunda seneng banged liat de Wulang maemnya pinter.











Posisi bubu' paliiinggg nyaman




Selasa, 19 Oktober 2010

Kangenn

haduwhhh,,,,
sudah bertahun-tahun rasanya ga nengok rumah maya ku,,,,,
dasare males nulis,,lebih seneng fesbukan,,,,hehe
tapi hari ini dapat hidayah dari mana entah,,ko tiba-tiba puengen banged buka-buka rumah maya ku..
ternyata debunya sudah menumpuk,,,buhhh,,,buhhh,,,,,mesti di bersihkan nih,
lama banged ga posting, sekarang malah bingung mau nulis apaan,,,saking banyaknya yang mau di omongin..he

Kamis, 11 Maret 2010

LEARNING TO READ

yang ini,,alhamdulilah,,udah mulai direalisasikan,,,tapi sayang belum bisa full...insya 4JJI mulai sekarang akan di terapkan,,,biar chinno tercukupi kebutuhan rasa ingin taunya dalam belajar....secara chinno,,suka sekali jika di beritau sesuatu hal yang baru...

Mengajar Bayi Membaca Metode Glen Doman l
Saturday, 20 January 2007

ImageMembaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun dan mereka menyukainya.
Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana otak anak-anak berkembang?". Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak.

Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada anak-anak sehat, jika di usia ini belum bisa membaca.

Penelitian tentang Otak Anak
Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami.

Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.

Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
1. Sikap dan pendekatan orang tua
Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali.

Belajar adalah:
- Hadiah, bukan hukuman
- Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja
- Bersenang-senang, bukan bersusah payah
- Suatu kehormatan, bukan kehinaan

2. Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.

Bahan yang sesuai:
a. bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (karton poster)
b. kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
c. tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten

Tahap-tahap mengajar:
TAHAP PERTAMA : (perbedaan penglihatan)
Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain.

1. Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm
2. Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm
3. Huruf berwarna merah
4. Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)
5. Buatlah hanya 15 kata, misal : IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)
6. Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak.

Hari Pertama
Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya, jangan ada radio yang dibunyikan.
1. Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya
2. Jangan sampai ia dapat menjangkaunya
3. Katakan dengan jelas 'ini bacaannya IBU/AYAH'
4. Jangan jelaskan apa-apa
5. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik
6. Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama
7. Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan
8. Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok
9. Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam

Hari Kedua
1. Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali
2. Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran
3. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda
4. Jangan lakukan test, belum waktunya !

Hari Ketiga
1. Lakukan seperti hari ke-2
2. Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran

Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata baru.

Hari Ketujuh
Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
1. Pilih kata kesukaannya
2. Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas 'ini apa?'
3. Hitung dalam hati sampai sepuluh, Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan kegembiraan anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.

Ancaman
Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. "Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu cepat"

Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:
1. Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu dengan yang lainnya.
2. Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad.

TAHAP KEDUA : (kata-kata diri)
Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata 'diri' karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.
1. Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
2. Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm
3. Huruf dan warna seperti tahap pertama
4. Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan kaki gigi jari kuku lutut mata perut
lidah pipi kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut bibir
5. Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua
6. Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok kata masing-masing 5 kata

7. Jadi sekarang anda memiliki:
- 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru
- 2 kelompok kata baru dari tahap kedua
- total 5 kelompok kata = 25 kata
8. Lakukan seperti tahap pertama
9. Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru.
10. Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru masing-masing satu dalam setiap
kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya.

TIPS:
1. Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara berurutan, misalnya 'lidah' dengan 'lutut'
2. Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis sama kalau anda mengajarnya berbicara
3. Ingat, membaca bukan berbicara
4. Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata.

TAHAP KETIGA : (kata-kata 'rumah')
Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan penuh semangat.
1. Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang
2. Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat
3. Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua
4. Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2
suku kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga,
jendela, dll
5. Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah
5 kata baru dari tahap ke tiga
6. Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas,
topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dll.
7. Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk,
berdiri, tertawa, melompat, membaca, dll
8. Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil
menunjukkan kata tersebut, anda praktekkan sambil katakana 'Ibu
melompat', 'kakak melompat', dsb

TAHAP KEEMPAT :
1. Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang
2. Ukuran huruf 5 cm
3. Huruf kecil, warna hitam
4. Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya
'ini' dan kata 'bola' menjadi 'ini bola'.
5. Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari.

TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam kalimat)
1. Pilihkan buku sederhana dengan syarat :
Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata
Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm
Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah.
Carilah yang mendekati persyaratan tersebut

2. Salinlah kata-kata yang ada setiap halaman tersebut ke dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah kartu 'susunan kata-kata' sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu harus sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang anda sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang isinya sama namun ukurannya lebih besar.

3. Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan, sehingga anak belajar kalimat demi kalimat.
4. Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan kalimat bacaan.
5. Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari.
6. Ketika membaca kartu pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca, simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku.
7. Pada saat selesai 1 buku, berilah ijazah yg ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini, pada usia anak sekian, telah selesai dibaca buku ini.

TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam kalimat)
Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia sudah 2 kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm (Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang masih sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan memperbaiki indera penglihatannya.

Kunci Keberhasilan
1. Jangan membosankan anak
2. Jangan memaksa anak
3. Jangan tegang
4. Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu
5. Bergembiralah
6. Ciptakan cara baru
7. Jawablah semua pertanyaan anak
8. Berilah buku bacaan yang bermutu

Penutup
Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa, khususnya pada usia yg semakin kecil. Hanya diperlukan perhatian, kemauan,ketekunan serta yang utama kasih sayang orangtua untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yg luar biasa tsb.
Keinginan orangtua pada umumnya adalah :
1. Menginginkan anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan
menjadikan anak mereka tangguh dan siap bersaing.
2. Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas baik rasional maupun
emosional serta rasa ingin tahu yang besar.
3. Anak dapat diketahui rasa ingin tahunya yang besar dari banyaknya
pertanyaan yg diajukannya.
4. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, anak harus dibimbing supaya
suka membaca.
5. Agar anak suka membaca, dibutuhkan kemampuan membaca dan sarana
untuk membaca yang tidak lepas dari buku.

Jadi, dengan buku yg merupakan "JENDELA ILMU", anak akan mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya dengan keceriaan. (Ikatan Dokter Indonesia)

"Selamat berkarya untuk anak-anak tercinta !"

Sumber: Buku "Mengajar Bayi Membaca" - Glenn Doman